Newest Post
// Posted by :Unknown
// On :Sabtu, 07 Maret 2015
Mesir
Republik Arab Mesir
جمهوريّة مصر العربيّة
Gumhūriyyat Miṣr al-’Arabiyya |
||||||
---|---|---|---|---|---|---|
|
||||||
Lagu kebangsaan: Biladi, Biladi, Biladi | ||||||
Ibu kota (dan kota terbesar) |
Kairo | |||||
Bahasa resmi | Arab | |||||
Pemerintahan | Republik | |||||
- | Presiden | Abdul Fattah as-Sisi | ||||
- | Penjabat Perdana Menteri | Ibrahim Mahlab | ||||
Kemerdekaan | Dari Britania Raya | |||||
- | Disetujui | 28 Februari 1922 | ||||
- | Deklarasi | 18 Juni 1953 | ||||
Luas | ||||||
- | Total | 1,002,450 km2 (30) | ||||
- | Perairan (%) | 0,6% | ||||
Penduduk | ||||||
- | Perkiraan 2013 | 84.550.000 (15) | ||||
- | Sensus 2006 | 72.798.000 | ||||
- | Kepadatan | 84/km2 (126) | ||||
PDB (KKB) | Perkiraan 2013 | |||||
- | Total | US$559.843 miliar | ||||
- | Per kapita | US$6.653 | ||||
Mata uang | Pound (EGP ) |
|||||
Zona waktu | (UTC+2) | |||||
- | Musim panas (DST) | (UTC+2) | ||||
Ranah Internet | .eg | |||||
Kode telepon | 20 |
Mesir juga merupakan Negara pertama di dunia yang mengakui Kedaulatan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Dengan luas wilayah sekitar 997.739 km² Mesir mencakup Semenanjung Sinai (dianggap sebagai bagian dari Asia Barat Daya), sedangkan sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika Utara. Mesir berbatasan dengan Libya di sebelah barat, Sudan di selatan, jalur Gaza dan Israel di utara-timur. Perbatasannya dengan perairan ialah melalui Laut Tengah di utara dan Laut Merah di timur.
Mayoritas penduduk Mesir menetap di pinggir Sungai Nil (sekitar 40.000 km²). Sebagian besar daratan merupakan bagian dari gurun Sahara yang jarang dihuni.Mayoritas penduduk negara Mesir adalah Islam.
Mesir terkenal dengan peradaban kuno dan beberapa monumen kuno termegah di dunia, misalnya Piramid Giza, Kuil Karnak dan Lembah Raja serta Kuil Ramses. Di Luxor, sebuah kota di wilayah selatan, terdapat kira-kira artefak kuno yang mencakup sekitar 65% artefak kuno di seluruh dunia. Kini, Mesir diakui secara luas sebagai pusat budaya dan politikal utama di wilayah Arab dan Timur Tengah.
Daftar isi
Politik

Kekuasaan di Mesir diatur dengan sistem semipresidensial multipartai. Secara teoritis, kekuasaan eksekutif dibagi antara presiden dan perdana menteri namun dalam prakteknya kekuasaan terpusat pada presiden, yang selama ini dipilih dalam pemilu dengan kandidat tunggal. Mesir juga mengadakan pemilu parlemen multipartai.
Pada akhir Februari 2005, Presiden Mubarak mengumumkan perubahan aturan pemilihan presiden menuju ke pemilu multikandidat. Untuk pertama kalinya sejak 1952, rakyat Mesir mendapat kesempatan untuk memilih pemimpin dari daftar berbagai kandidat. Namun, aturan yang baru juga menerapkan berbagai batasan sehingga berbagai tokoh, seperti Ayman Nour, tidak bisa bersaing dalam pemilihan dan Mubarak pun kembali menang dalam pemilu.
Pada akhir Januari 2011 rakyat Mesir menuntut Presiden yang sekarang berkuasa Hosni Mubarak untuk meletakan jabatannya. Hingga 18 hari aksi demonstrasi besar-besaran menuntut Presiden Hosni Mubarak mundur, akhirnya pada tanggal 11 Februari 2011 Hosni Mubarak resmi mengundurkan diri. Pengunduran diri Hosni Mubarak ini disambut baik oleh rakyatnya, dan disambut baik oleh dunia Internasional.
Pada 4 Juli 2013, Panglima Angkatan Bersenjata Mesir Jenderal Abdel Fattah el-Sisi mengumumkan adanya revolusi untuk mengamankan Mesir, yang bertujuan untuk menggulingkan Mohamed Morsi. Moursi sendiri adalah presiden pertama Mesir yang dipilih secara demokrasi.[1] Pada 3 Juni 2014, Komisi Pemilihan Mesir mengumumkan, mantan Jenderal Mesir, Abdel Fattah el-Sisi terpilih menjadi Presiden setelah menang dalam Pemilu Mesir pada Mei 2014.[2].
Sejarah
Mesir Arab dan Utsmaniyah
Penguasa Muslim ditunjuk kekhalifahan Islam untuk tetap in menguasai Mesir selama enam abad berikutnya, dengan Kairo sebagai pusat kekhalifahan dibawah Fatimiyah. Dengan berakhirnya Dinasti Ayyubiyah Kurdi, Mamluk, sebuah kasta militer Turko-Sirkasia, mengambil kontrol pada 1250 M. Pada akhir abad ke-13, Mesir menghubungkan Laut Merah, India, Malaya, dan Samudra Hindia.[5] Mereka terus memerintah negara itu sampai penaklukan Mesir oleh Turki Utsmaniyah pada 1517, yang setelahnya Mesir akan menjadi provinsi dari Kesultanan Utsmaniyah. Sekitar 40% populasi Mesir pada pertengahan abad ke-14 terbunuh oleh Kematian Hitam.[6]
Setelah abad ke-15, invasi Utsmaniyah menekan sistem Mesir mengalami kemunduran. Militarisasi defensif merusak masyarakat sipil dan institusi ekonomi.[5] Melemahnya sistem ekonomi yang dikombinasikan dengan efek dari penyakit pes yang meninggalkan Mesir yang membuat ia rentan dari invasi asing. Pedagang Portugis mengambil alih perdagangan mereka.[5] Mesir mengalami enam kelaparan antara 1687 dan 1731.[7] Kelaparan 1784 menyebabkan kerugian yang kira-kira seperenam dari penduduknya.[8]


Laksamana Inggris Codrington bernegosiasi dengan Muhammad Ali Pasha di istana terakhir di Iskandariyah.
Ekonomi

Demografi

Penduduk Mesir hampir homogenous. Pengaruh Mediterania (seperti Arab dan Italia) dan Arab muncul di utara, dan ada beberapa penduduk asli hitam di selatan. Banyak teori telah diusulkan mengenai asal usul orang Mesir, namun tidak ada yang konklusif, dan yang paling banyak diterima adalah masyarakat Mesir merupakan campuran dari orang Afrika Timur dan Asiatik yang pindah ke lembah Nil setelah zaman es. Orang Mesir menggunakan bahasa dari keluarga Afro-Asiatik (sebelumnya dikenal sebagai Hamito-semitic).
Pembagian Administratif

Agama

90% dari penduduk Mesir adalah penganut Islam, mayoritas Sunni dan sebagian juga menganut ajaran Sufi lokal. Sekitar 10% penduduk Mesir menganut agama Kristen; 78% dalam denominasi Koptik (Koptik Ortodoks, Katolik Koptik, dan Protestan Koptik).
Pendidikan
Secara historis, modernisasi pendidikan di Mesir berawal dari pengenalan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Napoleon Bonaparte pada saat penaklukan Mesir. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dicapai Napoleon Bonaparte yang berkebangsaan Perancis ini, memberikan inspirasi yang kuat bagi para pembaharu Mesir untuk melakukan modernisasi pendidikan di Mesir yang dianggapnya stagnan. Di antara tokoh-tokoh tersebut Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Muhammad Ali Pasha. Dua yang terakhir, secara historis, kiprahnya paling menonjol jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh yang lain.Sistem Pendidikan di negara Mesir meliputi:
- Sekolah Dasar (Ibtida’i).
- Sekolah Menengah Pertama (I’dadi).
- Sekolah Menengah Atas (Tsanawiyah ‘Ammah).
- Pendidikan Tinggi (Jami‘ah).
Lihat pula
Referensi
- ^ Presiden Mesir Digulingkan, Ketua MK Mesir Jadi Presiden Baru. Vibiznews. Diakses 14 Juli 2013
- ^ Artikel"Abdul Fattah al-Sisi menang di pemilihan presiden Mesir" di bbc Indonesia
- ^ "Egypt". Berkley Center for Religion, Peace, and World Affairs. Diakses 14 December 2011. Lihat pada bagian terakhir esai "Islamic Conquest and the Ottoman Empire" (bahasa Indonesia: "Penaklukan Islam dan Kesultanan Utsmaniyah")
- ^ El-Daly, Okasha. Egyptology: The Missing Millennium. London: UCL Press, 2005. p. 140
- ^ a b c Abu-Lughod, Janet L. (1991) [1989]. "The Mideast Heartland". Before European Hegemony: The World System A.D. 1250–1350. New York: Oxford University Press. hlm. 243–244. ISBN 978-0195067743.
- ^ Egypt – Major Cities, U.S. Library of Congress
- ^ The Ottoman Empire, 1700–1922. Cambridge University Press. 2005. hlm. 115. ISBN 0521839106. Unknown parameter
|name=
ignored (|author=
suggested) (help) - ^ "Icelandic Volcano Caused Historic Famine In Egypt, Study Shows". ScienceDaily. 22 November 2006
- ^ "Egypt: Economy", LookLex Encyclopedia. Retrieved 21 August 2008..